Kamis, 15 September 2011

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN KECAMATAN BAOLAN KABUPATEN TOLITOLI STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa di sebut hasil belajar (Mulyono,2003:28). Di dalam setiap pembelajaran, siswa harus mampu berperan aktif untuk menambah pengalaman belajarnya. Penyelenggaran pembelajaran adalah salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk dapat membelajarkan siswanya salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru ialah dengan menerapkan berbagai pendekatan, metote maupun strategi yang diperkirakan dapat membamtu atau memudahkan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali hal-hal yang berhubungan dengan sejarah dan pengtahuan-pengetahuan yang juga berhubungan dengan sejarah. Sejarah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, oleh karena itu setiap siswa diwajibkan untuk mempelajari pelajaran sejarah sesuai dengan kurikulum sekolah yang telah ditentukan. Dengan tujuan setelah siswa mempelajari mata pelajaran sejarah dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang dalam diri siswa tersebut.
Pelajaran sejarah merupakan salah satu mata pelajaran umum yang harus dipelajari oleh siswa yang telah menginjak kejenjang SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi sekalipun. Pelajaran sejarah adalah pelajaran yang menarik untuk dipelajari apabila materi yang disajikan oleh guru benar-benar menarik perhatian, diajarkan dengan menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, misalnya : factor dari guru seperti kurangnya kemampuan guru dalam menyamapaikan materi yang diajarkan, perencanaan pembelajaran masih bekum sepenuhnya disiapkan ,dan proses pembelajaran masih belum optimal. Faktor dari siswa seperti minat, bakat, kemampuan dan tingkat intelegensi( IQ) siswa dan faktor sarana dan prasrana yang tersedia. Faktor yang saling berkaitan satu sama lain untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Namun kenyataan saat inimenunjukan bahwa pembelajaran di sekolah khususnya di SMAN 6 kecamatan pengandonan hasil belajar siswa masih belum optimal.
Salah satu permasalahan yang menyangkut pengelolaan proses belajar mengajar mata pelajaran sejarah di SMAN 6 kecamatan pengandonan adalah kurangnya atau terbatasnya sarana dan praserana terutama buku paket/buku pegangan siswa dalam pelajaran sejarah dan kurangnya kemampuan guru dalam menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswa. Hal ini berpengaruh pada rendahnya minat belajar siswa dalam belajar sejarah seperti yang terlihat pada nilai ulangan harian bidang studi ips sejarah pada semester I tahun ajaran 2009/2010 sebagai berikut:
Tablel 1. Rata-rata nilai ulangan harian bidang studi ips sejarah semester I.
Kelas
Rata-rata Nilai ulangan harian
XI IPS 1
6,00
XI IPS 2
5,50
XI IPS 3
5,75
            Sumber : guru mata pelajaran sejarah SMAN 6 pengandonan
Dalam Penelitian Tindakan Kelas, tindakan yang diperkirakan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran siswa adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dalam proses pembelajaran. Untuk itu penulis mencoba memanfaatkan strategi pembelajaran eskspositori pada pelajaran sejarah di SMAN 6 kecamatan pengandonan.
B.     Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas dapat di identifikasi beberapa permasalahan yang dapat diteliti:
1.      Minat siswa dalam belajar sejarah masih rendah.
2.      Kurangnya kemampuan guru dalam menyamapaikan materi yang diajarkan.
3.      Perencanaan pembelajaran masih belum sepenuhnya disiapkan.
4.      Interaksi belajar mengajar kurang optimal.
C.    Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka penulis membatasi penelitian ini pada meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi ekspositori pada pelajaran sejarah di SMAN 6 Kecamatan Pengandonan.
D.    Perumusan masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi ekspositori pada pelajaran sejarah kelas XI  SMAN 6 Kecamatan Pengandonan.
E.     Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori pada pelajaran sejarah kelas XI  SMAN 6 Kecamatan pengandonan
F.     Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.      Sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat memberikan perhatian yang serius dalam hal kemampuan guru dalam menyampaikan materi ajar terhadap keberhasilan siswa di masa yang akan datang.
2.      Guru dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada tenaga kependidikan khususnya guru dalam menyampaikan materi ajar terhadap hasil belajar.
3.      Peneliti menambah wawasan pengtahuan dan sebagai input bagi peneliti lanjutan.
G.    Hipotesis Tindakan
Hepotesis dapat di artikan sebagai “jawaban sementara terhadap masalah yang di teliti yang di rumuskan atas dasar terkaan atau dugaan peneliti. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari penelitian maka perlu di rumuskan ketetapan sebagai berikut:
Ha :     Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada  pelajaran sejarah dengan menggunakan strategi ekspositori.
Ho :     Tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada  pelajaran sejarah dengan menggunakan strategi ekspositori.






H.    Definisi Operasional
Untuk menghindari dari salah penafsiran, maka penulis menganggap perlu untuk mengetengahkan definisi operasional yang menjelaskan istilah-istilah yang perlu dalam proposal ini, yaitu:
1.      Hasil Belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (mulyono,2003 : 37). Yang dimaksud hasil belajar disini adalah kemampuan yang telah diperoleh siswa kelas XI SMAN 6 setelah menikuti kegiatan pembelajaran.
2.      Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Dengan demikian yang dimaksud subjek dalam penelitian adalah siswa kelas XI SMAN 6 kecamatan pengandonan.
3.      Sejarah adalah salah satu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pembahasan IPS akan terkait pula dengan Hakekat Ilmu.
http://syadiashare.com/definisi-sejarah-dan-keterangannya.html
4.      Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal
(Wina sanjaya 2006 : 179).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Landasan Teori
1.      Strategi belajar Mengajar
a.      Pengertian
Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Strategi belajar mengajar juga merupakan alat/sarana untuk mencapai tujuan belajar, metode belajar atau cara mengajar sebagai bagian dari strategi belajar mengajar. Jelas pula merupakan alat untuk mencapai tujuan belajar. Dengan demikian secara umum strategi belajar mengajar lebih luas lingkupnya dibandingkan dengan sekedar prosedur atau metode belajar itu sendiri. Istilah lain yang digunakan untuk strategi belajar mengajar adalah model-model mengajar (Lalu Muhammad.A,1993:12).
Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan yang di meksud terdiri dari beberapa komponenyang saling mempengaruhi yakni : tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi pelajaran yang diajarkan, guru dan murid sebagai subjek yang berperan serta berada dalam jalinan hubungan social tertentu, dan jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan p[raserana yang digunakan.
b.      Tujuan belajar
Sesuai tujuan yang ingin dicapai dalam belajar ada lima macam kemampuan yang merupakan hasil belajar manusia nenurut Gagne dalam Lulu M. kelima macam kemampuan sebagai tujuan tersebut adalah :
1.      Kemampuan intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting dalam sistem persekolahan.
2.      Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berpikir seseorang dalam artian yang luas termasuk kemampuan memecahan masalah.
3.      Informasi verbal-pengetahuan dalam arti informasi fakta.
4.      Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah antara lain keterampilan menulis, membaca, dan sebagainya.
5.      Sikap dan nilai, yang berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimilik seseorang sebagaimana dapat disimpulkan dari kecendrungannya bertingkahlaku terhadap orang, barang atau kejadian.
2.      Guru dalam Proses Pembelajaran
Dalam pengertian sederhana guru adalah subjek pembelajar siswa (Dimyati,2009:37). Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil balajar siswa berada pada tingkat optimal.
Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal yaitu guru sebagai demonstrator, guru sebagai pengelola kelas, guru sebagai mediator dan fasilitator, dan guru sebagai evaluator. Dalam proses pembelajaran, keberhasilan guru dalam pengajaran ditentukan oleh prestasi atau hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Oleh karena itu, pendidikan mempunyai peranan penting dan diharapkan dapat membimbing siswa agar mereka menguasai ilmu dan keterampilan yang berguna serta memiliki sifat positif.
3.      Pembelajaran sejarah
a.      Pengertian
Pelajaran sejarah adalah pelajaran yang lebih mengedepankan aspek kognitif disamping afektif.
b.      Manfaat atau kegunaan pelajaran sejarah
Secara garis besar setidaknya terdapat tiga kegunaan sejarah, yaitu: guna edukatif, guna inspiratif, dan guna rekreatif dan instruktif.
Sejarah memiliki guna edukatif karena sejarah dapat memberikan kearifan bagi yang mempelajarinya, yang secara singkat dirumuskan oleh Bacon: “histories make man wise”. Sejarah yang memberikan perhatian pada masa lampau tidak dapat dipisahkan dari kemasakinian, karena semangat dan tujuan untuk mempelajari sejarah ialah nilai kemasakiniannya.
Sejarah memiliki guna inspiratif karena sejarah dapat memberikan inspirasi kepada kita tentang gagasan-gagasan dan konsep-konsep yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan masa kini, khususnya yang berkaitan dengan semangat untuk mewujudkan identitas sebagai suatu bangsa dan pembangunan bangsa .
Sejarah memiliki guna rekreatif karena dengan membaca tulisan sejarah kita seakan-akan melakukan “perlawatan sejarah” karena menerobos batas waktu dan tempat menuju zaman masa lampau untuk “mengikuti” peristiwa yang terjadi. Sementara itu guna instruktif merupakan kegunaan sejarah untuk menunjang bidang-bidang ketrampilan tertentu.
4.      Strategi Pembelajaran Ekspositori
a.      Pengertian
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal (wina sanjaya, 2003:179). Starategi pembelelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teachar centered approach). Dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi skspositori.
b.      Karakteristik  strategi pembelajaran ekspositori
1.      Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini. Oleh karena itu sering orang mengidentifikasikan dengan ceramah.
2.      Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihapal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3.      Tujuan utama pembelajaran adalah penguasan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir pada siswa diharapkan dapat memahainya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
c.        Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori
1.      Berorientasi pada tujuan
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan cirri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran, justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam  penggunaan strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu, guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur.
2.      Prinsip komunikasi
Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
3.      Prinsip kesiapan
Dalam teori belajar koneksionisme “kesiapan”merupakan salah satu hokum belajar. Inti dari teori belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespons dengan cepat dari setiap stimulus manakala dirinya sudah memiliki kesiapan, sebaliknya tidak mungkin setiap individu akan merespons dengan cepat dari setiap stimulus manakala dirinya sudah memiliki kesiapan.
4.      Prinsip berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu yang akan datang.


d.      Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositori
a.       Rumuskan Tujuan yang Ingin Dicapai
Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dipersiapkan guru. Tujuan yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar.
b.      Kuasai Materi Pelajaran Dengan Baik
Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan syarat mutlak penggunaan strategi ekspositori, penguasaan materi yang sempurna akan meningkatkan kepercayaan diri guru meningkat sehingga guru akan mudah mengelolah kelas.
c.       Kenali Medan dan Berbagai Hal yang dapat mempengaruhi proses penyampaian

Rabu, 14 September 2011

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN CBSA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IX DI SMPN 02 KECAMATAN BAOLAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional bertujuan untuk mecerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat. Sedangkan pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Ini berarti bahwa pembangunan mempunyai jangkauan yang luas dan jauh. Berhasil tidaknya program pembangunan faktor manusia memegang peranan yang sangat penting. Untuk pembangunan ini diperlukan manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta memiliki sifat positif terhadap etos kerja.
Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangt penting dan menonjol dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah memegang peranan penting dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal seperti yang diharapkan. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam proses belajar mengajar tersebut guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.
Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa di sebut hasil belajar (Mulyono,2003:28). Di dalam setiap pembelajaran, siswa harus mampu berperan aktif untuk menambah pengalaman belajarnya. Penyelenggaran pembelajaran adalah salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk dapat membelajarkan siswanya salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru ialah dengan menerapkan berbagai pendekatan, metote maupun strategi yang diperkirakan dapat membamtu atau memudahkan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali hal-hal yang berhubungan dengan ideologi dan pengtahuan-pengetahuan yang juga berhubungan dengan pancasila. Pancasila tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, oleh karena itu setiap siswa diwajibkan untuk mempelajari pelajaran pancasila sesuai dengan kurikulum sekolah yang telah ditentukan. Dengan tujuan setelah siswa mempelajari mata pelajaran pancasila, siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang dalam diri siswa tersebut agar menjadi warga negara yang baik.
Pelajaran Pkn atau pendidikan pancasila kewarga negaraan merupakan salah satu mata pelajaran umum yang harus dipelajari oleh siswa yang telah menginjak kejenjang SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi sekalipun.
Pelajaran Pkn atau pendidikan pancasila kewarga negaraan adalah pelajaran yang menarik untuk dipelajari apabila materi yang disajikan oleh guru benar-benar menarik perhatian, diajarkan dengan menggunakan straregi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, misalnya : faktor dari guru seperti kurangnya kemampuan guru dalam menyamapaikan materi yang diajarkan, perencanaan pembelajaran masih bekum sepenuhnya disiapkan, dan proses pembelajaran masih belum optimal. Faktor dari siswa seperti minat, bakat, kemampuan dan tingkat intelegensi ( IQ) siswa dan faktor sarana dan prasrana yang tersedia. Faktor yang saling berkaitan satu sama lain untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Namun kenyataan saat ini menunjukan bahwa pembelajaran di sekolah khususnya di SMP N 2 kecamatan Baolan hasil belajar siswa masih belum optimal.
 Salah satu permasalahan yang menyangkut pengelolaan proses belajar mengajar mata pelajaran Pkn atau Pendidikan pancasila kewarga negaraan di SMPN 2 kecamatan Bolan adalah kurangnya atau terbatasnya sarana dan praserana terutama buku paket/buku pegangan siswa dalam pelajaran Pkn dan kurangnya kemampuan guru dalam menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswa. Hal ini berpengaruh pada rendahnya hasil belajar siswa dalam belajar.
Efektifitas dalam suatu kegiatan berhubungan dengan masalah sejauh msana hal-hal yang direncanakan dapat terlaksana. Berapa oersentasekah hal-hal yang dapat dilaksanakan dandicapai sesuai dengan perencanaan? Jika hal-hal yang dicapai dan dilaksanakan menunjukan persentase yang besar atau jauh dengan perencanaan, dapat dikatakan bahwa hal tersebut cukup efektif (M.Ahmad 1998:116)

Kelas
Semester I
II
IX A
5,5
5,6
IX B
5,8
5,6
IX C
5,6
5,7
Tablel 1. Rata-rata nilai ulangan harian bidang studi PKn.
Sumber : guru mata pelajaran Pkn SMPN 2 kecamatan Bolan Tahun 2010-1011
Dari persentase diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran, khususnya mata pelajaran PKn di SMPN 2 Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli kurang efektif, sehingga hasil belajarnya dendah. Dalam Penelitian Tindakan Kelas, tindakan yang diperkirakan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran siswa adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dalam proses pembelajaran. Untuk itu penulis mencoba memanfaatkan strategi pembelajaran CBSA pada pelajaran PKn di SMPN 2 kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli.

B.     Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas dapat di identifikasi beberapa permasalahan yang dapat diteliti:
1.      Minat siswa dalam belajar PKn masih rendah.
2.      Kurangnya kemampuan guru dalam menyamapaikan materi yang diajarkan.
3.      Interaksi belajar mengajar kurang optimal.
4.      Upaya dalam menggunakan strategi belajar siswa masih kurang.
C.    Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka penulis membatasi penelitian ini pada meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi CBSA pada mata pelajaran Pkn, di SMP N 2 Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli.
D.    Perumusan masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi CBSA pada pelajaran Pkn di SMP N 2 Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli.
E.     Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran CBSA pada  pelajaran Pkn, di SMP N 2 Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli.

F.     Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.       Bagi Siswa
a.       Meningkatkan motivasi, daya ingat  dan hasil belajar siswa.
b.      Menumbuhkan sikap bekerjasama dan saling membantu diantara para siswa.
c.       Meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya, menjawab dan mengemukakan pendapat.
d.       Menumbuhkan rasa percaya diri bagi siswa.
2.        Bagi Guru
a.       Meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran.
b.       Meningkatkan keterampilan menggunakan metode, media dan model pembelajaran yang tepat.
c.       Menumbuhkan minat untuk terus melakukan penelitian dan inovasi dalam proses pembelajaran.
d.         Meningkatkan pemahaman tentang penelitian.
e.        Menumbuhkan minat untuk melakukan penelitian.
f.         Meningkatkan makna bekerjasama.
3.        Bagi Sekolah
a.        Meningkatnya profesionalisme guru.
b.        Meningkatnya kualitas pendidikan.
c.        Sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat memberikan perhatian yang serius dalam hal kemampuan guru dalam menyampaikan materi ajar terhadap keberhasilan siswa di masa yang akan datang.
G.    Hipotesis Tindakan
Hepotesis dapat di artikan sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang di teliti yang di rumuskan atas dasar terkaan atau dugaan peneliti. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari penelitian maka perlu di rumuskan ketetapan sebagai berikut:
Ha :           Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada  pelajaran PKn dengan menggunakan strategi CBSA.
Ho :           Tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada  pelajaran PKn dengan menggunakan strategi CBSA.
H.    Definisi Operasional
Untuk menghindari dari salah penafsiran, maka penulis menganggap perlu untuk mengetengahkan definisi operasional yang menjelaskan istilah-istilah yang perlu dalam proposal ini, yaitu:.
1.      Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Dengan demikian yang dimaksud subjek dalam penelitian adalah siswa kelas IX di SMP N 2 Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli.
2.      Belajar merupakan proses seseorang melakukan tindakan dari yang tidak dapat dilakukan atau diketahuinya, menjadi dapat melakukan atau mengetahuinya. http://widodo1963.wordpress.com/2008/11/22/
3.      Hasil Belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (mulyono 2003 : 37). Yang dimaksud hasil belajar disini adalah kemampu an yang telah diperoleh siswa kelas IX di SMP N 2 Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli, setelah menikuti kegiatan pembelajaran.